cerita bersambung - menjadikan detik ke menit menuju jam dan hari ''Part III


"Menjadikan detik ke menit" Part III"


dimas,dimas panggil Ibu pagi ini,aku tidak sadar kalau sudah jam 6 pagi, semalaman aku bergadang mengerjakan tugas kuliah ku yang sudah ngaret 2 hari tidak aku kerjakaan,
aku bergegas mandi  karena pagi ini jam kuliah ku pukul 07:30, dosen pagi ini adalah pak Danang beliau cukup tegas jika di jam kelasnya,lebih tepatnya beliau sangat galak,kami menyebutnya adolf hitler bandung,
selesai mandi aku bergegas mempersiapkan semua kebutuhan kuliahku,dengan tergesa-gesa aku segera berangkat kuliah ( dimas ga sarapan dulu ) seru Ibu , "tidak bu " jawabku.

sesampainya di kampus ternyata masih sepi,"kayaknya belum datang pak Danang"
"kayaknya selamat hidupku" pikirku,

Nissa : pagi Dimas...


Dimas: Hai,pagi juga niss, kirain tadi udah pada di kelas semua, ternyata masih kosong.

Nissa : masih juga jam 7, oh ia gimana tugasnya ? siap belum di suruh persenatse ke depan ?

Dimas: siap ga siap,di siap-siapin lah hahaha, kamu sendiri ??

Nissa : semoga aja siap, semalaman aku latihan, biar ga gugup kedepan nanti.
oh ia Dimas, kamu kemana rencanannya saptu ini ? (dengan wajah  sedikit merona)

Dimas: (dengan santai  menjawab)'' aku ya kaya biasanya, gambar-gambar komik,sorenya buka stand sampe malam, kenapa emangya Niss ?

Nissa : emmmm, ga papa kok aku nannya aja, hehehe

Dimas: oh, kirain ada apaan.

Nissa : sebenernya, aa dimas, malam minnggu aku mau ngajak kamu nonton.

Dimas: Oh,kenapa ga bilang ha-ha.

Nissa : takut ga nyaman aja kamunya aku ajakin nonton.

Dimas: ha-ha perasaan kamu aja itu, mau sih sebenernya, tapi aku ga janji ya, kalau ga sibuk nanti aku kabari lagi.

Nissa : beneran ya ???? (dengan hati sangat senang )

Dimas: iya Nissa, inget ya aku ga janji,kalau bisa nanti aku kabari.

Nissa : iya Dimas, di tunggu kabarnya ya.

dan kemudian Anissa menuju tempat duduknya, karena sepertinya dosen sudah mau datang, kelas sudah mulai rame dengan mahasiswa/siswi yang mulai berdatangan, kira-kira hampir 3 jam di dalam kelas, semua masing-masing berpersentase kedepan, banyak yang masih tergagu-gagu saat di depan, tugas minggu ini sebenerya tidak terlalu sulit, semuanya di suruh mencari tahu tentang salah seorang seniman di abad pertengahan dan mendiskripsikan kehidupanya,dan makna penting yang perlu kita gali dari kehidupan seniman tersebut, kalau aku sendiri aku mengambil kisah hidup salvador dali, karena menurut ku dia seniman yang sangat unik, hasil-hasil karya lukisanya begitu menajubkan.
sebelum jam bubar dosen sempat bercerita kalau mahasiswa/siswi di eranya jauh lebih aktif dan kreatif, karena di eranya beliau dulu. lebih banyk melakukan persentase, jadi di saat nati mencari kerja atau setelah  mendapatkan pekerjaan, semua jadi lebih mudah karena sudah terbiasa berkomunikasi secara langsung,dan melakukan persentase di masa kuliah nya.
jam sebelas siang aku mendapat telfon dari Ibu, aku mendapat kabar kalau kak Diana sudah berada di rumah, aku sangat kaget, karena sebelumnya kak Diana tidak memberitahukan kalau dia akan ke bandung, dan akan menetap disini,karena dia di mutasi untuk mengahhandle cabang  perushaaan dia bekerja di bandung.
aku benar-benar sangat senang karena kak Diana akan pindah ke bandung, untuk menetap disini, aku bergegas untuk pulang karena sudah tidak sabar unntuk bertemu kak Diana,karena sudah hampir  8 tahun kami tidak bertemu semenjak orang tua kak diana memutuskan untuk pindah ke jogja.
sesampai nya di rumah aku langsung di sambut oleh kak Diana di depan rumah,dengan tersenyum manis dia langsung menghapiriku yang barus saja mau turun dari motorku.

Diana : Aaaaaaa dimas, I miss u soooooo...( dengan langsung memeluk ku yang masih di atas motor)

Dimas : Miss u too, kenapa ga ngabari aku dulu kak kalau mau ke bandung, jadi kan bisa aku jemput di stasiun,

Diana : kan kaka mau ngasih surprise ha-ha.

Dimas : aduh kak jangna keras-keras meluknya, susah aku napas,

Diana : huu lebay, badan aja yang gede tapi letoy.(sambil merasa sebal dan melepaskan pelukannya)

Dimas : ha-ha biarin, kaka kok makin pendek aja.

Diana : kamu nya aja yang makin gede bukannya kaka yang makin pendek, badan apa tiang listrik sih tinggi banget, berapa sih tinggi kamu??

Dimas : 183/184 an sih kalau ga salah, kayanya kaka 140 ya? hahha

Diana : enak aja, kaka 165 ya.

Dimas : 165 di kurang 25 kan (aku sambil tertawa terkekeh-kekeh)

Diana : makin gede kok makin nyebelin, kok gelapan kulit kamu Dim ??

Dimas : ini bukan gelap,tapi exotis ha-ha, ya udah silahkan masuk kak.

Diana : ga usah di suruh. hufft ...

betapa senangnya aku hari ini, setelah sekian lama akhirnya aku bertemu lagi dengan kak Diana, aku masih ingat waktu kejadian 10 tahun lalu, kak Diana adalah salah satu orang yang berperan penting untuk membuat aku kembali bisa tertawa lagi.
setelah kepergian ayah aku benar-benar putus asa, aku sampai-sampai tidak mau bersekolah lagi saat itu, namun ibu dan kak Diana tidak pernah sedikitpun bosan untuk menyemangati aku agar tetap kuat.

walau pun Kak diana tidak ada hubungan darah dengan keluarga kami, namun kak Diana dan keluarganya sudah kami anggap  sebagai keluaraga sendiri, kak diana adalah teman aku bermain saat kecil, dulu waktu kecilnya dia itu cewe yang tomboy, dia hampir tidak punya teman cewe, karena selalu bermain dengan cowo, mungkin setelah duduk di bangku Sma dia muali kembali jadi wanita feminim lagi, keliatan dari penampilannya sekarang dia benar-benar terlihat sangat cantik.
kak diana 3 tahun di atasku, walau dia teman sepantaran waktu bermain dulu tapi dia tetap aku panggil kaka, karena dia sudah aku anggap sebagai kaka ku sendiri. 
siang itu banyak sekali yang kami bicarakan, tentang kuliahku, kehidupan disini,masalah  percintaan ku yang sebenarnya percuma untuk di bahas karena aku tidak pernah berpacaran,
tidak sadar sudah jam setnah 4 sore, sampai sangking serunya ngobrol kami tidak ingat kalau belum makan siang, aku memutuskan untuk mengajak kak Diana pergi ikut aku membuka stand sore ini, sepertinya kak diana sama sekali tidak keberatan, dia malah kelihatan lebih bersemangat di bandingkan aku, aku menyuruh kak Diana untuk bergegas mandi karena jam 4 akan berangkat menuju stand, dan aku juga segera mandi dan mempersiapkan semua peralatan yang akan di bawa nanti.

jam 4 sore aku dan kak Diana langsung berangkat dengan membawa bekal makanan dari rumah karena tadi siang kami tidak sempat makan karena keasikan mengobrol, di sempanjang jalan pun tidak henti-hentinya terus ngbrol sambil bercanda di sepanjang jalan menuju stand, sesampai di tujuan aku langsung bergegas untuk membuka standku, dan di bantu oleh kak diana menyusun beberapa pajangan gambar yang bisa aku pajang juga.
kamu meduian makan sambil menunggu pelanggan yang semoga hari ini ramai.

Dimas : kak,kaka ga malu duduk di pinggir jalan gini ? makan di pinggir jalan gini ?? 

Diana : malu ? kenapa harus malu, biasa aja ah, seru kok malahan, kapan lagi kan makan di pinggir jalan sama cowo ganteng. he-he 

Dimas : emang aku ganteng ya ??

Diana : enggak sih sebenernya, ha-ha-ha 

Dimas : hmm ngeselin, keselek baru tau, benran gak malu kak ?  kaka dari tadi di perhatiin terus loh sama cowo-cowo yang lewat, pasti mereka pada mikir kok ada cewe cantik panas-panasan di trotoar.

Diana : is bodo amat ah, gak mikirin apa pendapat orang yang penting kan ga ngerugiin orang lain kan,, eh kaka cantik kan , hhmmmm udah tau kok ga usah di sebut, he-he 

Dimas : ga sih biasa aja sebenernya ( dalam hati,sebenernya ga bisa di pungkiri, kak Diana memang benar-benar cantik)

Diana : balas dendam ni ceritanya ??? 

Dimas : ga, kurang kerjaan ( samibil memasang wajah mengejek)

Diana : minta di colok apa tu mata,  eh Dim giamana kalau nanti habis bukan stand kamu kita jalan-jalan. udah lama banget ga keliling kota bandung, kangen banget rasanya.

Dimas : oke kak siap. kaka yang teraktirin ya kalau mau jajan, ha-ha 

Diana : iya, ntar kita borong semua jajanan di kota bandung.

sambil terus ngobrol aku sesekali melihat ke sebrang jalan, toko bunga  keliatanya belum buka hari ini, padahal aku sangat berharap hari ini bakal bisa ketemu lagi  dengan Anita,hmm mungkin belum waktunya aku bisa kenal lebih dekat dengan Anita, padahal hari ini aku sudah ada rencana buat beralasan membeli bunga di tokonya agar bisa sedikit tau lagi tentang dia, ga kerasa udah jam 7 malam , pesanan hari  ini lumayan banyak aku dapat 3 pesanan buat di selesaikan minggu ini, walau sebenarnya dalam waktu 2 hari aku sudah bisa menyelesaikan semua, tapi aku sengaja mengasih jarak waktu supaya bisa nerima pesanan buat besok lagi,supaya waktunya nanti tidak bertabrakan,
sesuai rencana tadi aku dan kak Diana bakal keliling kota bandung, keliatanya kak Diana sudah tidak sabar buat jalan-jalan keliling kota bandung, menikmati kuliner malam di Bandung yang super lezat..

Bersambung
di update setiap hari jam 9 malam,
story and writer by  : jart19
nantikan juga komik ,cerpen dan penghetauan tentang seni lainnya


Comments

Popular posts from this blog

Pengertian abstrak dan hasil karya yang terkenal dengan harga fantastis

leonardo da vinci fakta dan beberapa karyanya

Cerita bersambung - menjadikan detik ke menit menuju jam dan hari " Part II